Mulai tahun ajaran ini, kelas 3 menggunakan metode tematik. Tema kami saat ini adalah Aku dan Keluargaku. Sebuah tema yang sederhana namun kami anggap cukup luas dan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari murid.

Salah satu Kompetensi Dasar dalam pelajaran Ilmu Sosial adalah belajar tentang pekerjaan. Lebih jelasnya tentang etos kerja dan jenis-jenis pekerjaan disesuaikan dengan tempat tinggal seseorang. Dikaitkan dengan tema kelas kami, maka murid-murid akan diajak untuk mengenal pekerjaan yang dilakukan oleh anggota keluarga mereka.

Kegiatan ini dimulai dengan wawancara terhadap orang-orang yang tinggal satu rumah dengan murid. Murid bebas memilih 2 (dua) orang yang akan mereka wawancarai seputar pekerjaan mereka, seperti nama pekerjaan dan penjelasan singkat mengenai rutinitas atau kegiatan sehari-hari.

Murid diberikan waktu 3 hari untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Tiga hari sesudahnya, mulailah kami mendiskusikan materi tentang pekerjaan itu. Dimulai dengan diskusi atau sharing singkat tentang bagaimana murid mengerjakan tugasnya, siapa saja yang mereka pilih untuk diwawancarai, bagaimana prosesnya, dan sebagainya. Hal yang menarik adalah, ternyata para murid tidak hanya mewawancarai orangtua saja, tetapi ada yang mewawancarai tante, om, nenek, kakek, dan bahkan para asisten mereka di rumah 🙂

Memang, instruksi yang diberikan adalah anggota keluarga, tetapi mereka juga boleh memilih orang yang tinggal di rumah bersama mereka. Sengaja diinstruksikan demikian sebab banyak murid yang tidak hanya tinggal bersama keluarga inti mereka saja.

Mulailah ibu guru membuka diskusi dengan mengajukan pertanyaan terbuka kepada murid: Apa yang dimaksud dengan bekerja?; Perlukah kita bekerja?; Pekerjaan seperti apa yang sebaiknya dikakukan oleh seseorang?

Ada hal yang menarik pada pertanyaan yang ketiga. Murid-murid banyak yang menjawab sebaiknya kita mendari pekerjaan yang kita senangi 🙂

Wah, sudah paham artinya passion ya..

Ibu guru lalu mulai memperkenalkan beberapa istilah dalam pekerjaan kepada murid. Istilah-istilah itu adalah Ibu Rumah Tangga, Pegawai, Pekerja Lepas, Wiraswasta, Profesi, dan Seniman. Tiap istilah disertai dengan penjelasan sederhana.

Setelah itu, murid diminta menganalisa hasil wawancara mereka. Kira-kira, pekerjaan orangtua/tante/om/kakek/nenek/kakak, siapapun yang mereka wawancarai masuk ke dalam kelompok yang mana, ya?

Caranya, mereka diberikan beberapa lembar kertas warna-warni untuk menggambar tokoh yang mereka wawancarai tersebut. Di bawahnya harus ditulisi keterangan apakah pekerjaan tokoh ini termasuk Ibu Rumah Tangga, Pegawai, Pekerja Lepas, Wiraswasta, atau Seniman. Setelah itu, di baliknya dijelaskan sedikit mengenai pekerjaan itu.

Agar lebih menarik, pada bagian bawah gambar akan ditempeli stik es krim agar mudah dipegang, sebab rencananya boneka-boneka ini akan digunakan untuk bermain peran atau sandiwara.

Banyak pertanyaan menarik saat kegiatan ini, terutama ketika mereka sedang mengelompokkan boneka-boneka tersebut ke dalam jenis pekerjaan yang baru saja diajarkan.

“Bu, sutradara itu pegawai atau seniman?”

“Pengacara itu pakai celana panjang atau celana pendek ya, Bu?”

“Saya bingung, ayah saya itu pegawai atau wiraswasta.”

“Wah, pekerja lepas itu sepertinya ayah saya deh, soalnya bangunnya siang..”

“Bu, saya mewawancarai supir saya, itu berarti pegawai, ya?”

“Saya mewawancarai kakak saya, dia kan masih sekolah. Jadi, pekerjaannya apa?”

Baiklah, mari ibu guru menambahkan kategori baru, Pelajar 🙂

Intinya, senang sekali melihat kegiatan murid-murid hari itu. Suasana kelas yang super ramai, sih tentu saja. Namanya juga belajar.

Sampai jumpa!

20130724-223150.jpg


Leave a comment